Melasnya Mesut Ozil dan 5 Pemain Top Lainnya: Terpuruk Sejak Pemain No.10 Tak Laku Lagi
IDOLACASH - Sepak bola terus berubah, berevolusi mengikuti perkembangan taktik modern. Kendati demikian, perubahan itu tak selalu menguntungkan para pemain.
Salah satu perubahan yang paling kentara saat ini adalah absennya peran gelandang kreatif nomor 10. Dahulu gelandang-gelandang kreatif ini sangat laris karena gaya bermain yang memang sedang populer. Agen Bola Terpercaya
Kendati demikian, sekarang gaya bermain seperti itu tak lagi digunakan. Pelatih menuntut skuad mereka untuk bisa memberikan kontribusi dalam pertahanan dan penyerangan.
Alhasil, peran pemain-pemain kreatif alias flamboyan ini mulai tersingkir, khususnya mereka yang tidak bisa bertahan dan tidak punya daya tahan fisik yang baik.
Beberapa bulan lalu, mantan gelandang Arsenal, Barcelona, dan Chelsea, Cesc Fabregas, ikut bicara soal pengurangan tipe-tipe pemain seperti ini. Situs Judi Bola Indonesia
"Sepak bola sekarang jauh lebih mengutamakan fisik daripada teknik, itu benar," ujarnya. Fabregas pun mengakui bahwa peran gelandang nomor 10 mulai pudar, katanya: "Sayangnya ya. Ini masa penting."
Jika hal ini benar, artinya mungkin kita telah melihat akhir dari peran spesial yang telah melahirkan pemain-pemain legendaris seperti Dennis Bergkamp, Diego Maradona, dan Kaka.
1. Mesut Ozil
Mungkin merupakan salah satu yang sangat jelas. Dahulu pergerakan Ozil di lapangan tampak indah, sekarang kemampuannya dianggap kurang berguna di lapangan.
Saat masih membela Real Madrid di bawah bimbingan Jose Mourinho, Ozil dikenal sebagai salah satu pemain no. 10 terbaik di dunia. Dia punya mata spesial untuk menemukan celah umpan yang tak bisa dilihat pemain lain.
Sekarang, Ozil tak bisa menembus starting XI Arsenal, bahkan dicoret dari daftar skuad. Ada beberapa alasan, kabarnya karena etos kerja Ozil kurang maksimal.
2. Juan Mata
Namun, kedatangan Jose Mourinho ke Chelsea pada tahun 2013 lalu telah mengubah nasib Mata. Dia pun dijual ke Manchester United, dan masih bertahan sampai sekarang.
Tahun-tahun berlalu, Mata masih cukup beruntung bisa bertahan di MU. Yang membedakan dia dengan Ozil adalah kemauan dan kerja kerasnya di lapangan untuk menerima peran apa pun yang diberikan pelatih.
3. Philippe Coutinho
Banyak yang mulai memandang Coutinho sekarang sebagai winger, tapi sebenarnya dia merupakan salah satu pemain no.10 yang paling bersinar pada masanya. Puncak karier Coutinho pada peran ini terjadi saat dia masih membela Liverpool.
Di bawah bimbingan Brendan Rodgers dan Jurgen Klopp, Coutinho mendapatkan kesempatan terbaiknya untuk berkembang dalam peran itu. Terlebih karena dia mulai banyak mencetak gol-gol jarak jauh.
Namun, keputusan Coutinho pindah ke Barcelona pada Januari 2018 lalu sekaligus mengakhiri kariernya sebagai pemain no.10. Dia pun gagal mencapai level terbaiknya sampai sekarang, mulai lebih sering dipaksa bermain sebagai winger.
4. James Rodriguez
Sejujurnya, musim pertama James di real Madrid berjalan sangat baik. Dia mencetak 13 gol dan 13 assists dalam 29 penampilan di La Liga. Namun, sejak saat itu kariernya terus merosot.
Ada terlalu banyak bintang dalam skuad Madrid, James mulai tersingkir. Dia dituntut untuk bisa tampil sama baiknya saat dimainkan sebagai winger, tapi James beberapa kali gagal.
Madrid pun meminjamkannya ke Bayern Munchen dengan harapan James bisa mempelajari gaya bermain baru dalam peran baru. Dia sempat tampil apik di sana, tapi kembali gagalsejak kembali ke Madrid.
5. Henrikh Mkhitaryan
Saat masih membela Borussia Dortmund, Mkhitaryan merupakan salah satu pemain terpenting mereka. Dia bisa merancang serangan apik dari lini tengah.
Namun, sejak tiba di Premier League untuk MU, karier Mkhitaryan terus merosot. Dia kesulitan menghadapi tuntutan fisik yang begitu tinggi dalam sepak bola Inggris.
Hanya 18 bulan di MU, Mkhitaryanl lalu hengkang ke Arsenal, tapi di sana pun dia tidak bisa mencapai level terbaiknya. Sekarang Mkhitaryan menjalani masa peminjaman di AS Roma, di mana dia lebih sering bermain di sayap kiri.
6. Mario Gotze
Gotze, nama yang akan terus diingat untuk golnya yang membantu Jerman menjuarai Piala Dunia 2014. Namun, cerita lain dalam kariernya mungkin tak seindah itu.
Gotze moncer di Dortmund, lalu memutuskan hengkang ke Bayern. Sayangnya keputusan ini sepertinya keliru, dia mulai kesulitan mengatasi tuntutan dan tekanan yang terlalu beasr di Bayern.
Gotze juga beberapa kali menghadapi masalah kebugaran dan masalah fisik, menit bermainnya semakin berkurang. Bahkan setelah pulang ke Dortmund pun kariernya tidak juga membaik
Sekarang Gotze sudah meninggalkan Dortmund dan masih belum menemukan klub baru. Dia baru 28 tahun, tapi kariernya tampak akan berakhir.
Tidak ada komentar